Donasi buku kirim disini Contact Us Buy Now!
المشاركات

15 Tokoh Sastra Arab Modern

Latar belakang tokoh sastra Arab modern berkaitan dengan perkembangan sastra pada masa ini dalam masyarakat Arab. Ini melibatkan pengaruh dari pengalaman dan perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi sejak awal abad ke-20 hingga saat ini. Banyak tokoh sastra Arab modern yang memiliki pengaruh besar dalam membentuk dan menentukan arah sastra pada masa ini, termasuk Naguib Mahfouz, Adonis, dan Mahmoud Darwish. Mereka menulis karya-karya yang mengeksplorasi berbagai masalah sosial dan politik, memperkenalkan gaya baru dalam penulisan, dan membantu membentuk identitas sastra Arab modern.

Tokoh Sastra Arab Modern

Berikut adalah beberapa tokoh sastra Arab modern penting:

1. Naguib Mahfouz (1911-2006)

Naguib Mahfouz  adalah seorang novelis dan penulis skenario Mesir terkenal. Lahir di Kairo, Mesir, ia merupakan salah satu penulis terpenting dalam sejarah sastra Arab modern. Ia memulai karier penulisannya pada tahun 1939 dan menulis lebih dari 30 novel dan buku cerita pendek.

Mahfouz memainkan peran besar dalam mempopulerkan novel realisme sosial di Arab dan membantu membentuk identitas sastra Arab modern. Karya-karyanya mengeksplorasi berbagai masalah sosial dan politik, termasuk kemiskinan, keadilan, dan korupsi. Novel-novel terkenalnya termasuk "The Cairo Trilogy" dan "Miramar".

Pada tahun 1988, ia menerima Hadiah Nobel Sastra, menjadikannya penulis Arab pertama yang menerimanya. Ia meninggal pada tahun 2006 di Kairo, Mesir. Meskipun demikian, karya-karyanya masih terus dipelajari dan dicintai oleh banyak orang hingga saat ini.

2. Adonis (1930-)

Adonis adalah nama pena dari Ali Ahmad Said Esber (lahir 1930), seorang penulis dan intelektual Suriah terkenal. Lahir di Qassabin, Suriah, ia memulai karier penulisannya pada tahun 1950-an dan memainkan peran besar dalam mempopulerkan sastra moderatif di Arab.

Adonis memainkan peran besar dalam mempromosikan perubahan sosial dan intelektual di masyarakat Arab, termasuk perjuangan untuk demokrasi, hak perempuan, dan pluralisme. Ia juga membantu memperkenalkan gaya baru dalam penulisan, seperti simbolisme dan surrealisme, yang membantu membentuk identitas sastra Arab modern.

Karya-karya Adonis meliputi puisi, esai, dan novel, dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Ia menerima banyak penghargaan dan beasiswa untuk karyanya, termasuk Hadiah Prince Claus tahun 2001. Ia saat ini tinggal dan menulis di Paris, Perancis. Karya-karya Adonis terus mempengaruhi generasi penulis dan intelektual Arab saat ini.

3. Mahmoud Darwish (1941-2008) 

Mahmoud Darwish adalah seorang penulis dan aktivis politik Palestina terkenal. Lahir di al-Birwa, Palestina, ia memulai karier penulisannya pada tahun 1960-an dan memainkan peran besar dalam mempopulerkan sastra nasionals dan identitas budaya Palestina.

Darwish memainkan peran besar dalam memperjuangkan hak-hak Palestina dan mempromosikan solidaritas antar-Bangsa. Karya-karyanya mengeksplorasi berbagai masalah politik dan sosial, termasuk kebijakan pemerintah Israel, perjuangan rakyat Palestina, dan identitas nasional. Puisi-puisinya terkenal karena kekuatan ekspresif dan pengaruh besar pada sastra Arab.

Darwish menerima banyak penghargaan dan beasiswa untuk karyanya, termasuk Hadiah Prince Claus tahun 1999 dan Hadiah penghargaan poesie di Festival Poesie di Arles, Perancis pada tahun 2005. Ia meninggal pada tahun 2008 di Houston, Texas, Amerika Serikat. Karya-karyanya terus dipelajari dan dicintai oleh banyak orang hingga saat ini.

4. Taha Hussein (1889-1973)

Taha Hussein adalah seorang intelektual, penulis, dan aktivis Mesir terkenal. Lahir di Maghagha, Mesir, ia memulai kariernya sebagai akademisi dan memainkan peran besar dalam mempopulerkan pendidikan dan ilmu pengetahuan di Mesir.

Hussein mempromosikan perubahan sosial dan intelektual, termasuk hak-hak perempuan dan hak-hak minoritas. Karya-karyanya mengeksplorasi berbagai masalah sosial dan politik, termasuk identitas nasional, perjuangan rakyat, dan hak-hak perempuan. Ia juga membantu memperkenalkan konsep-konsep baru dalam pendidikan dan memperluas akses ke pendidikan di Mesir.

Hussein menerima banyak penghargaan dan beasiswa untuk karyanya, termasuk Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1988. Ia meninggal pada tahun 1973 di Kairo, Mesir. Karya-karyanya terus dipelajari dan dipuji oleh banyak orang hingga saat ini.

5. Yusuf Idris (1927-1991)

Yusuf Idris adalah seorang penulis, dramawan, dan aktivis Mesir terkenal. Lahir di Ismailia, Mesir, ia memulai karier penulisannya pada tahun 1950-an dan memainkan peran besar dalam mempopulerkan sastra moderatif di Mesir.

Idris mempromosikan perubahan sosial dan intelektual, termasuk hak-hak perempuan dan hak-hak minoritas. Karya-karyanya mengeksplorasi berbagai masalah sosial dan politik, termasuk identitas nasional, perjuangan rakyat, dan keadilan sosial. Ia juga membantu memperkenalkan gaya baru dalam penulisan, seperti realisme sosiologis dan naturalisme, yang membantu membentuk identitas sastra Arab modern.

Idris menerima banyak penghargaan dan beasiswa untuk karyanya, termasuk Hadiah Sastra Nasional Mesir pada tahun 1978. Ia meninggal pada tahun 1991 di Kairo, Mesir. Karya-karyanya terus dipelajari dan dicintai oleh banyak orang hingga saat ini.

6. Gibran Khalil Gibran (1883-1931)

Gibran Khalil Gibran  lahir di Bsharri, Lebanon, dan dibesarkan oleh pamannya setelah ayahnya meninggal dan ibunya kembali ke Lebanon. Ia belajar di sekolah Lebanon dan Mesir, dan memulai karier penulisannya pada usia muda.

Pada tahun 1895, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat, bersama saudaranya dan memulai studinya di sekolah-sekolah Amerika. Ia terlibat dalam gerakan seni dan intelektual di komunitas Arab-Amerika, dan memulai karier penulisannya dengan menulis puisi dan cerpen dalam bahasa Arab dan Inggris.

Pada tahun 1923, Gibran menerbitkan buku "The Prophet," yang menjadi salah satu buku terlaris sepanjang masa dan membantunya menjadi terkenal di seluruh dunia. Buku ini mengeksplorasi berbagai masalah filosofis dan spiritual, termasuk cinta, kebebasan, dan keadilan.

Gibran mempromosikan perubahan sosial dan intelektual, termasuk hak-hak perempuan dan hak-hak minoritas, melalui karya-karyanya. Ia meninggal pada tahun 1931 di New York City, Amerika Serikat, tetapi legasi dan pengaruhnya terus berlangsung hingga saat ini.

Abd al-Rahman Munif 

Haydar Haydar

Leila Abouzeid

Nawal El Saadawi

إرسال تعليق

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.